Senin, 14 September 2009

Zulhendi Sangat Menghargai Is Anwar Dt. Rajo Perak, SH



Pengalaman dalam dunia bisnis yang ia geluti baik sebagai direktur, pemimpin redaksi, komisaris, ataupun konsultan dan berbagai profesi yang ia jalani. Membuat dirinya ingin terjun dan menggeluti dunia politik, semuanya itu bisa dijangkaunya berkat bimbingan dan tempaan yang diberikan oleh senior yang paling dihormatinya yaitu Is Anwar Datuk Rajo Perak, SH
“ Saya terjun ke ranah politik ini berkat kesempatan yang diberikan oleh Pak Is Anwar Dt. Rajo Perak, karena sebelumnya masih sangat awam dengan dunia ini, beliaulah yang paling gigih mendorong untuk tampil di dunia politik, dan kemudian masuk menjadi anggota Partai Bintang Reformasi (PBR) dimana belaiu salah seorang ketuanya” kata Zulhendri mengenang masa lalunya.
Walaupun saya dahulu semasa mahasiswa seorang aktivis, kalau tidak di motivasi terus menerus oleh Pak Datuk Is Anwar, mungkin dunia politik terlambat saya masuki, dan karena kesempatan yang diberikan maka jadilah Calon Anggota Legeslatif No.2 untuk Sumbar I dari PBR, pada pemilu calon legeslatif (Caleg) tahun 2004 dan bersama beliau pulalah sama-sama berkampanye di daerah ini.
Bagi masyarakat Sumateara Barat, sudah sangat kenal sekali dengan Is Anwar Dt. Rajo Perak, SH, seorang pengusaha dan politikus yang sukses. Bagi kami di Pesisir Selatan boleh dikatakan sebagai orang tua yang selalu membimbing generasi muda yang ingin maju, dan memotivasi dan mendorongnya agar tampil ke depan, dan jangan takut dengan kegagalan karena itu rintangan yang di harus dilalui untuk suatu keberhasilan.
“ Seperti yang selalu disampaikan oleh Is Anwar Dt. Rajo Perak kepadanya, dunia politik adalah sebuah pengabdian yang harus di lakukan dalam memperjuangkan aspirasi rakyat yang selama ini tidak banyak tersampaikan dengan baik. Hal ini sangat sejalan dengan pengalaman berorganisasi yang sering ia ikuti baik dalam organisasi kemahasiswaan maupun di luar kampus membuat ia semakin mengerti apa yang akan dilakukan dalam menjalankan fungsinya sebagai anggota DPR RI”, kata Zulhendri Chaniago.

Pria kelahiran Kabupaten Pesisir Selatan 21 Januari 1965 lalu, masuk menjadi anggota DPR RI dari Partai Bintang Reformasi Daerah pemilihan Sumatera Barat I melalui pergantian antar waktu dari partai yang sama yaitu fraksi PBR. “Saya ini memang dari dahulu sudah hobi berorganisasi dan memang menyukai bergaul dengan semua orang,”katanya. Suami dari Pelita Handayani dan ayah dari Akbar Rais Maulana, Salsa Alifa Zahra serta Aisyah Febria Hendri.

Menuju senayan, tidak ia lalui dengan gampang, perjuangan yang keras selalu mengikuti dimana dirinya melangkah. Zulhendri seorang anak petani yang memiliki keinginan untuk maju dan berkembang hingga mendorong dirinya pindah ke Jakarta tanpa sedikitpun modal dan kerabat dekat di Jakarta. “Saya pertama ke Jakarta tanpa adanya saudara kemudian menemui teman dan kenalan di Jakarta untuk memberikan bantuan hal-hal yang diperlukan,”katanya.

Berdagang, dan mengajar mengaji menjadi pekerjaannya sehari-hari sebelum ia secara penuh terjun ke dunia politik, hingga akhirnya melihat , PBR sedang mencari kader terbaik dan dengan bantuan Is Anwar Dt. Rajo Perak ia memilih partai ini sebagai labuhannya dalam mengaktualisasikan dirinya. . “Saya dahulu memang mengagumi pendiri PBR Zainuddin MZ hingga akhirnya saya jatuh hati dengan PBR yang akhirnya mengantarkan saya menjadi anggota DPR,”terangnya.

Masuk dalam komisi II DPR RI membuat ia semakin yakin akan perjuangannya dalam penyampaian aspirasi masyarakat, baik melalui partainya maupun melalui DPR. Seperti perjuangannya dalam proses pemekaran wilayah Provinsi Papua Barat Daya yang ia perjuangkan bersama komisi II DPR.

Pada kesempatan tersebut, ia mengatakan sangat mendukung pemekaran wilayah tersebut, karena dengan pemekaran sebuah wilayah pertumbuhan daerah akan semakin meningkat baik dari sektor sumber daya alam maupun sumber daya manusianya, karena perluasan dan kewenangan yang semakin luas untuk meningkatkan masing – masing potensi yang ada.

Banyak hal yang ia harapkan dari sebuah perjuangan melalui DPR, karena dengan berjuang didalam sebuah sistem akan lebih terarah dan tersentuh langsung oleh pihak – pihak yang bersangkutan seperti halnya pemerintahan yang ia dapat langsung tanyakan melalui rapat – rapat, baik rapat dengar pendapat maupun rapat – rapat kerja, sehingga apa yang ia dengar langsung dari masyarakat dapat tersampaikan dengan cepat.

Sayangnya Partai Bintang Reformasi (PBR) yang ia ikuti hingga saat ini tidak masuk kembali dalam kepartaian di DPR periode 2009 – 2014 mengingat terkendalanya aturan Parlementary Threshold (PT) yang mengharuskan suara partai 2,5 %. Namun ia berharap perjuangan ini tetap akan ia lakukan baik melalui partainya ataupun organisasi – organisasi yang ia ikuti, dimanapun demi tercapainya sebuah tujuan yang mulia, memperjuangkan aspirasi rakyat yang selalu tertindas. (ttn/mei/si)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar